Selasa, 22 Maret 2011

Potensi Panas Bumi Jabar Belum Dimanfaatkan


NERACA Bandung - Meski kebijakan energi nasional yang dicanangkan pemerintah tahun 2006, di mana 5% dari kebutuhan energi nasional akan dipenuhi oleh energi panas bumi, namun pemanfaatan energi panas bumi sesuai UU No.27/2003 belum sesuai harapan. Padahal potensi panas bumi yang terdeteksi Badan Geologi mencapai 28.500 MW atau setara dengan 12 miliar barel minyak bumi. Jawa khususnya Jabar merupakan wilayah dengan jumlah gunung berapi terbanyak yang meyimpan potensi panas bumi sangat besar yakni mencapai 5000 MW.
Kepala Badan Geologi R. Sukhyar mengungkapkan, potensi panas bumi itu terdapat di 265 titik yang tersebar dengan masa pengoperasian -jika dieksplorasi- mencapai 30 tahun.Namun, menurut dia,pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik saat ini baru mencapai 1189 MW (Mega Watt) atau hanya sekitar 4% dari potensi yang tersedia.
"Pengoperasiannya masih dilaksanakan oleh PT Pertamina di 15 titik wilayah kerja pertambangan dengan kapasitas terpasang 1189 MW," ungkap dia kepada Neraca akhir pekan kemarin. Hingga saat ini baru enam Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan dengan potensi yang dapat dikembangkan sebesar 335 MW. Selain itu sebanyak 8 titik wilayah kerja pertambangan dengan potensi 1270 MW sedang proses tender dan 12 titik lainnya dengan potensi 1271 MW siap untuk ditenderkan.
"Dengan mengembangkan wilayah tersebut seharusnya dapat memenuhi target pengembangan menjadi 2000 MW pada tahun 2011 dan 5000 MW pada tahun 2015. Pemerintah harus memprioritaskan lapangan yang sudah matang untuk diekploitasi," katanya. Panas Bumi di Jabar
Gubernur Jabar A. Heryawan menyatakan, telah menawarkan potensi energy panas bumi ke luar negeri termasuk ke China, namun rupanya pihak investor luar negeri menyangsikan data potensi panas bumi Jabar.
"Mereka kurang percaya dengan hasil survei kita, sehingga ingin melakukan survei sendiri. Kami mempersilahkan saja," kata gubernur, sepulang dari kunjungan bisnis ke negeri tirai bamboo tersebut selama sepekan. Kunjungan dia ke negeri itu, akunya, dalam rangka menawarkan berbagai potensi di Jawa Barat yang akan dijual ke setiap investor, termasuk potensi Energi Panas Bumi yang ada di wilayah Jawa Barat tersebut..
Kepala Badan Geologi Nasional R. Sukhyar menyayangkan pendapat pihak investor China yang menyangsikan hasil survei nasional terkait potensi panas bumi. Menurut dia, survei dilakukan oleh tenaga ahli nasional, bahkan di antaranya merupakan lulusan Eropa.
Menurut Sukhyar kandungan energi panas bumi di Jabar termasuk yang terbesar dengan potensinya mencapai 5000 MW. Energi panas bumi itu terdapat di sejumlah gunung berapi antara lain di Kab. Bandung, Kuningan, Garut, Sumedang. Kandungan panas bumi terbesar di Jabar berada di kawasan Gunung Salak dan Kamojang. Kandungan panas bumi di Gunung Salak mencapai 600 MW. Sedangkan di Kamojang mencapai 400 MW. Pemanfaatan panas bumi di Jabar merupakan bagian dari rencana percepatan penambahan energi listrik 10.000 MW tahap dua. Pih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar